Kamis, 30 April 2015

[005] Al Maidah Ayat 027

««•»»
Surah Al Maa-idah 27

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
««•»»
wautlu 'alayhim naba-a ibnay aadama bialhaqqi idz qarrabaa qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa walam yutaqabbal mina al-aakhari qaala la-aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalu allaahu mina almuttaqiina
««•»»
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
««•»»
Relate to them truly the account of Adam’s two sons. When the two of them offered an offering, it was accepted from one of them and not accepted from the other. [One of them] said, ‘Surely I will kill you.’ [The other one] said, ‘Allah accepts only from the Godwary.
««•»»

Nabi Muhammad saw. diperintahkan untuk membacakan kisah kedua putra Adam a.s. itu di waktu mereka berkurban, kemudian kurban yang seorang diterima sedang kurban yang lain tidak. Orang yang tidak diterima kurbannya bertekad untuk membunuh saudaranya, sedang yang diancam menjawab bahwa ia menyerah kepada Allah, karena Allah hanya akan menerima kurban dari orang-orang yang takwa.

Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan lain-lain, bahwa putra Adam yang bernama Qabil mempunyai ladang pertanian dan putranya yang bernama Habil mempunyai peternakan kambing. Kedua putra Adam itu mempunyai saudara kembar wanita. Pada waktu itu Allah swt. mewahyukan kepada Nabi Adam agar Qabil dikawinkan dengan saudara kembar Habil. Dengan perkawinan itu Qabil tidak senang dan marah, saudara kembarnya lebih cantik. Kedua-duanya sama-sama menghendaki saudara yang cantik itu. Akhirnya Nabi Adam a.s. menyuruh Qabil dan Habil agar keduanya berkurban guna mengetahui siapa, di antara mereka yang akan diterima kurbannya. Qabil berkurban dengan hasil pertaniannya dan yang diberikan yang bermutu rendah. sedang Habil berkurban dengan kambing pilihannya yang baik.

Maka Allah swt. menerima kurban Habil, berarti bahwa Habillah yang dibenarkan mengawini saudara kembar Qabil. Dengan demikian bertambah keraslah kemarahan dan kedengkian Qabil sehingga ia bertekad untuk membunuh saudaranya.
Tanda-tanda kurban yang diterima itu ialah kurban itu dimakan api sampai habis.
(Al Manar VI: 342)

Dari peristiwa yang terjadi ini dapat diambil pelajaran bahwa apa yang dinafkahkan seharusnya tidak sekadar untuk mengharapkan pujian dan sanjungan akan tetapi hendaklah dilakukan dengan ikhlas agar diterima oleh Allah swt.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan bacakanlah) hai Muhammad (kepada mereka) yakni kepada kaummu (kabar) berita (dua orang anak Adam) yaitu Habil dan Qabil (dengan sebenarnya) berhubungan dengan utlu (ketika keduanya mempersembahkan kurban) kepada Allah berupa domba dari Habil dan hasil tanaman dari Qabil. (Maka diterima dari salah seorang mereka) yakni dari Habil dengan alamat turunnya api dari langit yang melahap kurbannya (dan tidak diterima dari yang lain) yakni dari Qabil yang menjadi murka dan memendam kedengkian dalam dirinya menunggu naik hajinya Adam. (Katanya) yakni Qabil kepada Habil ("Sungguh, akan kubunuh kamu!") Kenapa kurbanmu diterima sedangkan kurban saya tidak! (Jawabnya, yakni Habil, "Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa").
««•»»
And recite, O Muhammad (s), to them, your people, the story, the tale, of the two sons of Adam, Abel and Cain, truthfully (bi’l-haqq is semantically connected to utlu, ‘recite’), how they each offered a sacrifice, to God, which in Abel’s case was a ram, and in Cain’s, some green crops, and it was accepted from one of them, namely, from Abel, when a fire came down from the heaven and consumed his offering, and not accepted from the other, that is, from Cain, and so he became furious and kept secret his envy until Adam left on pilgrimage. He said, to him, ‘I will surely slay you,’, and the other said, ‘Why?’, to which the first replied, ‘Because only your offering was accepted’. The other said, ‘God accepts only from the God-fearing’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 26][AYAT 28]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
27of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=27&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:27

[005] Al Maidah Ayat 026

««•»»
Surah Al Maa-idah 26

قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الْأَرْضِ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
««•»»
qaala fa-innahaa muharramatun 'alayhim arba'iina sanatan yatiihuuna fii al-ardhi falaa ta/sa 'alaa alqawmi alfaasiqiina
««•»»
Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
««•»»
He said, ‘It shall be forbidden them for forty years: they shall wander about in the earth. So do not grieve for the transgressing lot.’
««•»»

Doa Nabi Musa a.s. itu dikabulkan oleh Allah swt. dan Allah swt. menyatakan bahwa sesungguhnya tanah suci itu diharamkan bagi mereka selama empat puluh tahun.

Karena kedurhakaan itu, mereka tidak dapat memasuki tanah suci dan tidak dapat mendiaminya selama empat puluh tahun. Selama masa empat puluh tahun itu mereka selalu berada dalam keadaan kebingungan tidak mengetahui arah dan tujuan. Sesudah itu Allah swt. menganjurkan kepada Nabi Musa a.s. agar tidak merasa susah atas musibah siksa yang menimpa kaumnya yang fasik itu karena itu bagi mereka akan merupakan pelajaran dan pengalaman.

Menurut pendapat kebanyakan ahli tafsir, bahwa Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. berada di padang Tih bersama-sama kaum Bani Israel, akan tetapi padang Tih itu bagi Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. merupakan tempat istirahat dan menambah ketinggian derajat mereka. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang ingkar itu merupakan siksaan yang sangat berat. Setelah selesai peristiwa di padang Tih itu Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. wafat. Kemudian fitrah orang-orang Bani Israel itu telah dirusak oleh kesesatan, perbudakan, penindasan dan paksaan raja-raja Mesir, hingga mereka sesat, pengecut, penakut dan hal itu telah mendarah daging pada diri mereka. Karenanya di waktu Musa a.s. membawa mereka ke arah kebenaran, keberanian dan kebahagiaan mereka tetap bersifat pengecut.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Firman Allah) Taala kepadanya ("Maka kalau begitu negeri itu) yakni tanah suci tadi (diharamkan atas mereka) memasukinya (selama 40 tahun mereka akan bertualang tak tahu jalan) kebingungan (di negeri itu) menurut Ibnu Abbas luasnya sembilan farsakh persegi.

(Maka janganlah kamu bersedih) berduka-cita (terhadap kaum yang fasik itu) menurut riwayat mereka memulai perjalanan di waktu malam dengan penuh kesungguhan ke arah yang dituju tetapi di waktu pagi mereka telah berada kembali di tempat semula. Demikian pula halnya perjalanan di waktu siang hingga akhirnya mereka binasa (mati") kecuali orang-orang yang di waktu itu usianya belum lagi mencapai 20 tahun.

Ada yang mengatakan bahwa jumlah mereka enam ratus ribu orang dan di padang itulah, yakni yang disebut padang Tih, wafat Harun dan Musa. Hal itu menjadi rahmat bagi mereka berdua sebaliknya menjadi azab dan siksa bagi umat mereka. Setelah dekat kematiannya, Musa memohon kepada Allah agar didekatkan kepada tanah suci itu kira-kira dalam jarak sepelemparan batu, maka permohonan itu dikabulkannya sebagaimana tersebut dalam hadis.

Setelah masa empat puluh tahun itu Allah mengangkat Yusya menjadi nabi dan memerintahkannya untuk memerangi orang-orang aniaya tadi. Maka berangkatlah ia dengan sisa-sisa Israel dan memerangi musuh yang ketika itu ialah hari Jumat. Menurut berita, matahari terhenti selama sesaat menunggu selesai mereka berperang.

Diriwayatkan oleh Ahmad dalam musnadnya sebuah hadis bahwa matahari itu tidak pernah tertahan jalannya untuk kepentingan manusia kecuali bagi Yusya, yaitu di malam-malam perjalanannya menuju Baitulmakdis.

««•»»
He, God, exalted be He, said, to him: ‘Then it, the Holy Land, shall be forbidden them, to enter, for forty years; they shall wander lost, bewildered, in the land — according to Ibn ‘Abbās this [land] was about nine parasangs [sc. 30 miles]; so do not grieve for the wicked folk’. It is reported that they would travel throughout the night earnestly, but in the morning would find themselves back where they had started. And they would travel all day, with the same result, until they all perished, except those under twenty years of age. It is said that they numbered 600,000. Moses and Aaron died in the wilderness, and this was a mercy for them, and a chastisement for those others. When Moses was on the verge of death, he asked his Lord to bring him close to the Holy Land, to within a stone’s throw, and He did, as related in hadīth. Joshua became a prophet sometime after his fortieth year and he was commanded to fight against the giants. So he sallied forth with those that remained by his side and he fought against them; it was a Friday and the sun stopped for him for an hour, until he had finished with fighting them. Ahmad [b. Hanbal] reported in his Musnad the [following] hadīth, ‘The sun was never detained for any human, except for Joshua during those days in which he marched towards the Holy House [of Jerusalem]’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 25][AYAT 27]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
26of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=26&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:26

[005] Al Maidah Ayat 025

««•»»
Surah Al Maa-idah 25

قَالَ رَبِّ إِنِّي لَا أَمْلِكُ إِلَّا نَفْسِي وَأَخِي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ
««•»»
qaala rabbi innii laa amliku illaa nafsii wa-akhii faufruq baynanaa wabayna alqawmi alfaasiqiina
««•»»
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".
««•»»
He said, ‘My Lord! I have no power over [anyone] except myself and my brother, so part us from the transgressing lot.’
««•»»

Setelah ajakan Nabi Musa a.s. tidak ditaati oleh kaumnya, bahkan mereka menolaknya maka Nabi Musa a.s. menyatakan keluhannya kepada Allah swt. bahwa ia tidak dapat menguasai kaumnya. Karenanya Musa a.s. mohon kepada Allah swt. agar Musa dan suadaranya di satu pihak dan kaumnya di pihak yang lain dipisahkan dan mohon kepada Allah swt. agar memberikan keputusan yang adil. Maka apabila kaumnya yang fasik itu akan disiksa, hendaklah Nabi Musa a.s. dan saudara-saudaranya di selamatkan dari siksaan itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata Musa) ketika itu ("Wahai Tuhanku! Aku tidak menguasai kecuali diriku dan) kecuali (saudaraku) adapun yang lainnya tidak, oleh sebab itu paksalah mereka supaya tunduk (maka pisahkanlah) atau ceraikan (di antara kami dengan orang-orang yang fasik itu.")
««•»»
He, Moses, thereupon, said, ‘My Lord, I control none but myself and my brother, and I control no one else to be able to force them to obedience. So separate, distinguish, us from the wicked folk’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 24][AYAT 26]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:25

[005] Al Maidah Ayat 024

««•»»
Surah Al Maa-idah 24

قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَا هُنَا قَاعِدُونَ
««•»»
qaaluu yaa muusaa innaa lan nadkhulahaa abadan maa daamuu fiihaa fa-idzhab anta warabbuka faqaatilaa innaa haahunaa qaa'iduuna
««•»»
Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja".
««•»»
They said, ‘O Moses, we will never enter it so long as they remain in it. Go ahead, you and your Lord, and fight! We will be sitting right here.’
««•»»

Anjuran dua orang utusan itu tidak dapat mempengaruhi kaumnya dan tidak merubah semangat mereka. Oleh karena itu setelah anjuran itu, mereka mengulangi ucapan mereka kepada Nabi Musa a.s. bahwa mereka selamanya tidak akan masuk Palestina selama kaum yang perkasa dan angkuh penduduk negeri itu masih berada di sana.

Mereka menandaskan bahwa jika Nabi Musa a.s. tetap berkehendak akan memasuki tanah Palestina, maka biar Nabi Musa a.s. saja bersama bantuan Tuhan yang akan memerangi kaum itu, sedangkan mereka tetap membangkang tidak mengikuti Musa memasuki Palestina.

Jawaban mereka ini menunjukkan kedangkalan pikiran dan kekurangan adab kesopanan mereka. Memang mula-mula mereka telah menyembah Allan swt. mengikuti Nabi Musa a.s. kemudian mereka berusaha menyembah anak sapi mengikuti ajakan Samiri. Memang kaum Yahudi itu biasa membangkang terhadap Nabinya, malah kadang-kadang membunuhnya.


««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata mereka, "Hai Musa! Kami sekali-kali tidak akan memasukinya untuk selama-lamanya selagi mereka masih berada di dalamnya. Maka pergilah kamu bersama Tuhanmu dan perangilah) mereka (biarlah kami di sini duduk menanti saja.") tak ikut berperang.
««•»»
They said, ‘O Moses, we will never enter it so long as they are in it. So go forth, you and your Lord, and fight, them, we will be sitting here’, away from the fighting.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 23][AYAT 25]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:24

Rabu, 29 April 2015

[005] Al Maidah Ayat 023

««•»»
Surah Al Maa-idah 23

قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
««•»»
qaala rajulaani mina alladziina yakhaafuuna an'ama allaahu 'alayhimaa udkhuluu 'alayhimu albaaba fa-idzaa dakhaltumuuhu fa-innakum ghaalibuuna wa'alaa allaahi fatawakkaluu in kuntum mu/miniina
««•»»
Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
««•»»
Said two men from among those who were Godfearing and whom Allah had blessed: ‘Go at them by the gate! For once you have entered it, you will be victors. Put your trust in Allah, should you be faithful.’
««•»»

Setelah terungkap sikap kaum Nabi Musa a.s. dalam hal memasuki tanah suci dan berdiam di dalamnya, maka dua orang utusan dari kaum Nabi Musa a.s. yang memang bertakwa kepada Allah swt. dan telah diberi kenikmatan dan memperoleh keridaan-Nya, menganjurkan kepada kaumnya agar mereka segera memasuki pintu Baitulmakdis. Apabila mereka telah memasukinya pasti mereka akan menang dalam mengusir penduduknya yang kuat itu. Kemenangan itu diperoleh atas pertolongan Allah swt. yang telah dijanjikan yang pasti akan ditepatinya. Menurut riwayat dua orang penganjur itu ialah Yusya' bin Nun dan Kahab bin Yuqanah. (Al Qurtubi, Al Jami' li Ahkamil Quran, jilid 6, hal. 127)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkatalah) kepada mereka (dua orang laki-laki di antara orang-orang yang takut) menyalahi perintah-perintah Allah bernama Yusya dan Kalib, yakni dua orang di antara para pemimpin yang dikirim Musa untuk menyelidiki orang-orang aniaya itu (dan Allah telah memberi kedua mereka itu nikmat) berupa tindakan bijaksana hingga mereka tak hendak menyingkapkan keadaan sebenarnya dari orang-orang aniaya itu selain kepada Musa berbeda halnya dengan anggota-anggota lainnya yang menyiarkan berita itu hingga kaum Musa pun menjadi takut karenanya. ("Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang) maksudnya pintu gerbang kota dan janganlah takut kepada mereka karena mereka itu tinggal tubuh tanpa hati atau keberanian. (Apabila kamu memasukinya niscaya kamu akan beroleh kemenangan) hal itu mereka ucapkan karena yakin akan beroleh pertolongan Allah dan bahwa Allah pasti menepati janji-Nya. (Dan kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakal jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.")
««•»»
There said, to them, two men of those who feared, contravening God’s command, and these were Joshua and Caleb — who were from among the leaders that Moses dispatched to bring back news of those giants — to whom God had been gracious, by making them virtuous, for they concealed what they had discovered about the giants, telling only Moses, unlike the other leaders, who divulged the news, and so the people became cowardly. ‘Enter against them by the gate!, the gate of the town, and have no fear of them, for they are bodies without hearts. For if you enter by it, you will be victorious: the two [Joshua and Caleb] said this because they were certain of God’s assistance and the fulfilment of His promise. Put your trust in God, if you are believers’.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 22][AYAT 24]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
23of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:23

Senin, 13 April 2015

[005] Al Maidah Ayat 022

««•»»
Surah Al Maa-idah 22

قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
««•»»
qaaluu yaa muusaa inna fiihaa qawman jabbaariina wa-innaa lan nadkhulahaa hattaa yakhrujuu minhaa fa-in yakhrujuu minhaa fa-innaa daakhiluuna
««•»»
Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya".
««•»»
They said, ‘O Moses, there are a tyrannical people in it. We will not enter it until they leave it. But once they leave it, we will go in.’
««•»»

Setelah Nabi Musa a.s. dan kaumnya mendekati tanah yang makmur itu, ia memerintahkan kaumnya agar mereka memasuki tanah suci itu dan siap menghadapi penduduknya. Karena kaum Nabi Musa a.s. merasa lemah, rendah dan takut, mereka tidak mau masuk ke tanah Suci itu, bahkan mereka ingin kembali ke Mesir karena penduduk tanah suci itu adalah orang-orang yang kejam dan kasar. Mereka menyatakan kepada Nabi Musa a.s. bahwa mereka tidak akan masuk tanah suci itu selama penduduknya yang kejam itu masih di sana, jika penduduknya telah meninggalkan tanah suci itu barulah mereka mau memasukinya.

Dari jawaban kaum Nabi Musa a.s. itu dapat diambil kesimpulan, bahwa mereka sangat lemah jiwanya dan tidak mempunyai keteguhan hati. Mereka tidak ingin memperoleh kebahagiaan dan mencapai kemuliaan dengan jalan berjuang. Mereka ingin memperolehnya tanpa perjuangan. Umat yang demikian sikap dan pendiriannya tidak akan memperoleh kemuliaan, kenikmatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Tentang kesuburan dan kemakmuran Palestina pada waktu itu dan keadaan penduduknya yang kuat-kuat gagah-gagah perkasa diakui oleh pengikut-pengikut Nabi Musa a.s. yang dikirimnya ke sana.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Jawab mereka, "Hai Musa! Sesungguhnya di dalamnya ada orang-orang yang aniaya) sisa-sisa bangsa Ad yang bertubuh tinggi dan bertenaga besar (Dan sesungguhnya kami tidak akan memasukinya hingga mereka keluar daripadanya. Jika mereka telah keluar daripadanya barulah kami memasuki.")nya.
««•»»
They said, ‘O Moses, there are giants in it, those remaining of the people of ‘Ād, who were very tall and mighty; we will never enter it until they depart from it; if they depart from it then we will enter’, it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 21][AYAT 22]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:22

[005] Al Maidah Ayat 021

««•»»
Surah Al Maa-idah 21

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ
««•»»
yaa qawmi udkhuluu al-ardha almuqaddasata allatii kataba allaahu lakum walaa tartadduu 'alaa adbaarikum fatanqalibuu khaasiriina
««•»»
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu {409}, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
{409} Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan taat kepada Allah..
««•»»
O my people, enter the Holy Land which Allah has ordained for you, and do not turn your backs or you will become losers.’
««•»»

Setelah Nabi Musa a.s. mengingatkan orang-orang Yahudi dan menjelaskan nikmat-nikmat itu, kemudian memerintahkan mereka agar berani menghadapi musuh-musuh Allah dengan janji bahwa Allah swt. akan menolong mereka. Perintah Nabi Musa a.s. itu ialah, mereka harus memasuki tanah suci Palestina dan berdiam di negeri itu yang telah dijanjikan dan ditetapkan oleh Allah swt. untuk menjadi tempat tinggal mereka.

Menurut riwayat Ibnu Asakir dari Muaz bin Jabal bahwa tanah suci itu di antara Tigris dan sungai Eufrat. Tanah itu disebut suci karena telah sekian banyak nabi-nabi menempatinya yang senantiasa mengajak kepada agama Tauhid, karenanya tanah itu bersih dari patung-patung dan kepercayaan yang sesat. Dan Nabi Musa a.s. melarang mereka murtad kembali menyembah berhala dan membuat keonaran dalam masyarakat dengan berbuat kelaliman dan mengikuti hawa nafsu. Jika mereka tidak mematuhi ketentuan itu mereka akan merugi, karena nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka itu akan dicabut kembali dan dibatalkan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Hai kaumku! Masuklah kamu ke tanah suci) yang disucikan (yang telah ditetapkan Allah bagi kamu) telah dititahkan-Nya untuk memasukinya yaitu tanah Syam (dan janganlah kamu lari ke belakang) berbalik surut karena takut kepada musuh (nanti kamu menjadi orang-orang yang merugi.") dalam usahamu.
««•»»
O my people, enter the Holy, the purified, Land which God has ordained for you, [which] He commanded you to enter, and this is Syria (al-shām), and do not turn back in flight, [do not] retreat in fear of the enemy, or you will end up as losers’, in your efforts.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 20][AYAT 22]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#5:21

[005] Al Maidah Ayat 020



««•»»
Surah Al Maa-idah 20

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
««•»»
wa-idz qaala muusaa liqawmihi yaa qawmi udzkuruu ni'mata allaahi 'alaykum idz ja'ala fiikum anbiyaa-a waja'alakum muluukan waaataakum maa lam yu/ti ahadan mina al'aalamiina
««•»»
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah ni'mat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".
««•»»
When Moses said to his people, ‘O my people, remember Allah’s blessing upon you when He appointed prophets among you, and made you kings, and gave you what none of the nations were given.
««•»»

Pada ayat-ayat ini diterangkan keadaan Nabi Musa yang menyelamatkan mereka dari perbudakan Firaun dan membawa mereka kepada kebebasan dan kemerdekaan. Meskipun demikian mereka tidak juga taat kepada Nabi Musa a.s. Hal ini patut diketahui oleh Rasulullah saw. untuk dijadikan cermin perbandingan agar beliau dapat mengetahui bagaimana sikap umat-umat yang terdahulu terhadap nabi mereka. Dengan demikian terhiburlah hati beliau dalam menghadapi keingkaran dan kesombongan kaumnya sendiri.

Pada ayat ini Nabi Muhammad saw, diperintahkan mengingat peristiwa yang dialami Nabi Musa a.s. itu ketika ia memerintahkan kepada kaumnya agar mereka selalu mengingat mensyukuri nikmat Allah dengan cara yang benar. Nikmat Allah yang disyukuri pasti akan mendapat tambahan dari-Nya. Sebaliknya nikmat-Nya yang dikufuri para penerimanya diancam dengan siksaan. Di antara nikmat-nikmat itu:
  1. Allah swt. telah mengangkat sekian banyak nabi Bani Israel, seperti Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s. dan lain-lain.
  2. Allah swt. menjadikan orang-orang Bani Israel bebas merdeka, mengatur urusan mereka sendiri, sehingga dengan keadaan itu seakan-akan mereka mempunyai kedudukan sepenuhnya.
  3. Allah swt. memberikan kepada mereka hal-hal yang belum pernah diberikan kepada orang lain, misalnya waktu mereka dikejar oleh Firaun dan tentaranya menghadapi jalan buntu, maka pada waktu itu Allah swt. membelah laut agar mereka selamat dari kejaran Firaun. Akan tetapi setelah mereka melalui dan tentara Firaun memasukinya, maka jalan itu ditutup kembali sehingga Firaun dan tentaranya tenggelam. Allah swt. memberikan manna (makanan manis sebagai madu) dan salwa (sebangsa burung puyuh). Dan pada waktu mereka berada di padang Tih dalam keadaan yang sangat panas, Allah swt. mengirimkan awan tebal untuk menaungi mereka. Itulah nikmat-nikmat yang diberikan kepada mereka itu untuk disyukuri.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan) ingatlah (ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku! Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika diangkat-Nya padamu) maksudnya dari golonganmu (para nabi dan dijadikan-Nya kamu sebagai raja-raja) yang mempunyai anak buah dan pelayan (serta diberi-Nya kamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorang pun di antara umat manusia) seperti hidangan dari langit, manna dan salwa, terbelahnya lautan dan lain-lain.
««•»»
And, mention, when Moses said to his people, ‘O my people, remember God’s favour to you, when He established among you, that is, from among you, prophets, and established you as kings, possessing servants and retinues, and gave you such as He had not given to any in all the worlds, in the way of manna and quails, the parting of the sea and other things.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 19][AYAT 21]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:20

[005] Al Maidah Ayat 019


««•»»
Surah Al Maa-idah 19

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَى فَتْرَةٍ مِنَ الرُّسُلِ أَنْ تَقُولُوا مَا جَاءَنَا مِنْ بَشِيرٍ وَلَا نَذِيرٍ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
««•»»
yaa ahla alkitaabi qad jaa-akum rasuulunaa yubayyinu lakum 'alaa fatratin mina alrrusuli an taquuluu maa jaa-anaa min basyiirin walaa nadziirin faqad jaa-akum basyiirun wanadziirun waallaahu 'alaa kulli syay-in qadiirun
««•»»
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
««•»»
O People of the Book! Certainly Our Apostle has come to you, clarifying [the Divine teachings] for you after a gap in [the appearance of] the apostles, lest you should say, ‘There did not come to us any bearer of good news nor any warner.’ Certainly there has come to you a bearer of good news and a warner. And Allah has power over all things.
««•»»

Menurut riwayat Ibnu Ishak, Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah saw. mengajak orang-orang Yahudi supaya masuk Islam, maka mereka menolak lalu Muaz bin Jabal, Saad bin Ubadah, Uqbah bin Wahab berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Yahudi! Hendaklah kamu takut kepada Allah, sesungguhnya Muhammad adalah Rasul". Lalu Rafi'i bin Hurairah dan Wahab bin Yahuza berkata, "Kami tidak pernah berkata demikian kepada kamu dan Allah tidak menurunkan Kitab sesudah Musa dan tidak mengutus Rasul sesudahnya untuk membawa berita gembira dan tidak pula untuk memperingatkan", maka turunlah ayat ini.

Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada ahli kitab, bahwa sesungguhnya telah datang Rasul Allah yang mereka tunggu, sesuai dengan yang mereka ketahui dan kitab-kitab yang diberikan oleh Allah melalui Rasul-Nya Musa dan Isa a.s. Rasul Allah yang telah datang itu menerangkan syariat Allah, pada periode yang dinamakan "Fatrah", yaitu antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad di mana wahyu tidak turun, sedang isi Taurat dan Injil sudah banyak yang kabur tidak banyak diketahui dan yang ada banyak pula perubahan atau dilupakan, baik disengaja atau tidak disengaja.

Dan sekarang sudah datang Rasul Allah yaitu Muhammad saw. membawa berita gembira dan peringatan untuk segala apa yang diperlukan untuk kehidupan duniawi dan ukhrawi, menunjukkan jalan yang benar yang harus ditempuh oleh umat manusia, sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mengatakan bahwa tidak tahu karena tidak adanya Rasul yang membimbing dan membawa berita gembira serta peringatan.

Sekarang ahli kitab dan seluruh umat manusia dan jin hendaklah menentukan sikap. Kalau mereka ingin selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat, maka haruslah mereka percaya kepada Muhammad saw, Rasul Allah yang terakhir dan mengikuti segala petunjuk dan perintah-Nya. Barangsiapa yang membangkang, maka dia sendirilah yang akan memikul resikonya dan tidak ada orang lain yang akan menolongnya.

Barangsiapa yang tidak percaya kepada Allah dan semua Rasul-rasul yang diutus sebelumnya, maka mereka akan merasakan azab yang pedih dari Allah.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Hai Ahli Kitab! Sesungguhnya telah datang kepadamu rasul Kami) yakni Muhammad (menjelaskan kepada kamu) syariat-syariat agama (ketika terputusnya pengiriman rasul-rasul) karena antara dia dengan Isa tak seorang pun rasul yang diutus Allah sedangkan jarak masanya ialah 569 tahun (agar) tidak (kamu katakan) jika kamu disiksa nanti ("Tidak ada datang kepada kami) min sebagai tambahan (pembawa berita gembira dan tidak pula pembawa peringatan karena sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira maupun pembawa peringatan itu") sehingga tak ada kemaafan bagimu lagi! (Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) di antaranya menyiksamu jika kamu tidak taat dan patuh kepada-Nya.
««•»»
O People of the Scripture, there has verily come to you Our Messenger, Muhammad (s), making clear to you, the laws of religion, after an interval between the messengers, for there was no messenger between him and Jesus, an interval of 569 years; lest you should say, if you are punished: ‘There has not come to us any bearer of good tidings (min bashīr, the min is extra) nor any warner’. Indeed, there has come to you a bearer of good tidings and a warner, and so you shall have no excuse. God has power over all things, including punishing you for not following him [the Messenger].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 18][AYAT 20]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:19

[005] Al Maidah Ayat 018

««•»»
Surah Al Maa-idah 18

وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
««•»»
waqaalati alyahuudu waalnnashaaraa nahnu abnaau allaahi wa-ahibbaauhu qul falima yu'adzdzibukum bidzunuubikum bal antum basyarun mimman khalaqa yaghfiru liman yasyaau wayu'adzdzibu man yasyaau walillaahi mulku alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa wa-ilayhi almashiiru
««•»»
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak- anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah- lah kembali (segala sesuatu).
««•»»
The Jews and the Christians say, ‘We are Allah’s children and His beloved ones.’ Say, ‘Then why does He punish you for your sins?’ Rather you are humans from among His creatures. He forgives whomever He wishes, and punishes whomever He wishes, and to Allah belongs the kingdom of the heavens and the earth, and whatever is between them, and toward Him is the return.
««•»»

Menurut riwayat Ibnu Ishak, Ibnu Abbas menceritakan bahwa, Rasulullah datang kepada Nu'man bin Ada', Bahri bin Amar dan Syas bin Adiy. Setelah terjadi pembicaraan di antara Rasulullah dengan mereka, akhirnya Rasulullah mengajak mereka masuk Islam dan memperingatkan mereka dengan siksa Allah, maka mereka berkata, "Janganlah engkau menakuti kami hai Muhammad! Demi Allah kami adalah putra-putra Allah dan kekasih-Nya", maka turunlah ayat ini.

Perkataan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu dibantah oleh Allah yang maksudnya, "Katakanlah hai Muhammad kepada mereka, 'kalau benar kamu putra-putra Allah dan kekasih-Nya yang memiliki keistimewaan khusus lebih dari yang lain-lain sebagaimana yang kamu sangka, mengapa Allah menyiksa? Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu di dunia sebagaimana yang telah banyak kamu derita, baik mengenai tempat kamu beribadah, negeri kamu maupun kerajaan kamu dan lain-lain, sebab ayah tidak akan menyiksa anak-anaknya dan tidak akan menyiksa kekasihnya. Oleh karena itu kamu bukanlah putra-putra Allah dan bukan pula kekasih-Nya yang memiliki keistimewaan sebagaimana yang kamu sangka tetapi kamu adalah manusia biasa dan hamba Allah seperti manusia lainnya.

Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya bagi siapa-siapa yang berhak diampuni dan menyiksa orang-orang yang berhak disiksa sesuai dengan kehendak-Nya karena Allahlah yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Kata orang-orang Yahudi dan Nasrani) artinya kata masing-masing golongan itu ("Kami ini anak-anak Allah) maksudnya seperti anak-anak-Nya dalam keakraban dan kedudukan, sebaliknya Dia tak ubahnya dengan bapak kami dalam kecintaan dan kasih sayang (dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad ("Kalau begitu kenapa Allah menyiksamu karena dosa-dosamu?") Maksudnya ucapanmu itu bohong, karena biasanya bapak tak mau menyiksa anaknya begitu pula seorang kekasih terhadap orang yang disayanginya (bahkan kamu hanyalah manusia biasa termasuk) golongan makhluk (yang diciptakan-Nya) di antara manusia, sama-sama menerima pahala dan memikul dosa bersama mereka (diampuni-Nya siapa yang dikehendaki-Nya) bagi-Nyalah ampunan (dan disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya) untuk disiksa tanpa suatu pun yang akan menghalangi-Nya. (Dan milik Allahlah kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang terdapat di antara keduanya dan kepada-Nya tempat kembali).
««•»»
The Jews and Christians, both of them, say: ‘We are the sons of God, that is, [we are] like his sons in terms of closeness and rank, and He is like a father to us in terms of compassion and care, and His beloved ones’. Say, to them, O Muhammad (s): ‘Why then does He chastise you for your sins?, if what you say is true. For, the father does not punish his son, nor the loving his beloved; but He has punished you, and therefore you are saying lies. Nay; you are mortals from among, all, those, mortals, He created, you shall be rewarded as they are rewarded and you shall be requited as they are requited. He forgives, him for, whom He wills, forgiveness, and He chastises, him for, whom He wills’, chastisement, and there can be no objection thereto. For to God belongs the kingdom of the heavens and of the earth, and all that is between them; to Him is the journey’s end, the [final] return.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
kik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Nukman bin Qushay, Majr bin Umar dan Syasy bin Addi datang kepada Rasulullah saw. lalu mereka mengajak bicara beliau dan beliau pun berbicara dengan mereka kemudian Nabi mengajak mereka untuk menyembah Allah dan memperingatkan mereka akan siksaan dan pembalasan-Nya kelak.

Akan tetapi mereka justru menjawab, 'Hai Muhammad! Janganlah kamu menakut-nakuti kami, demi Allah, kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya.' Perkataan mereka sama dengan perkataan orang-orang Nasrani.

Akhirnya Allah swt. menurunkan wahyu yang berkenaan dengan perkataan mereka itu, yaitu ayat, 'Orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani mengatakan...'"
(Q.S. Al-Maidah 18).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 17][AYAT 19]•
•[KEMBALI]•

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of120
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=5&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#5:18